Jangan Lupa Sejarah Desamu !

Monday, September 26, 2016

On 4:48:00 AM by LombokFamilyConsulting   No comments
MURASALAH SHUHBIYYAH
(Min Baladil Haram ila Anfenani)
KORESPONDENSI ULAMA HARAMAIN KE ULAMA NUSANTARA.

Dokumen sejarah ini bercerita tentang hubungan keberkahan keilmuan Dan relasi perjuangan dalam berbagai dimensi. Kita telaah satu persatu Surat shuhbiyyah ulama ini kepada guru besar NAHDLATUL WATHAN TGKH M.ZAINUDDIIN AM.
1. SURAT DARI SYAIKH ISMAIL USTMAN ZAIN ALYAMANI AL MAKKY AYAHANDA DARI SYAIKH DR MUHAMMAD ISMAIL USTMAN ZAIN.
Beliau bertutur dengan bahasa yang tawadhu' dari sang faqir kepada Allah ISMAIL USTMAN ZAIN kehadapan Saudara Kami yang mencintai Kami Da'i yang terhormat SYAIKH Muhammad Zainuddin. Beliau beriqrar dengan lima Hal: annana nuwali man tawallauna: Kami tidak akan tunduk patuh kepada siapapun orang yang berpaling darimu.wa nuhibbu man yuhibbuna: Kami mencintai siapapun yang mencintaimu. Man laa yuhibbukum laa nuhibbuhu: orang yang tidak mencintaimu Kami tidak akan pernah mencintainya sematamata mengamalkan hadis nabi Muhammad saw. Fanardho ma tardhauna: Kami rela suka senang terhadap apa yang engkau senangi Dan Kami benci apa yang kamu benci.
Semoga keselamatan DARI Allah untuk mu wahai sahabatku SYAIKH Zainuddin.
KATA HATI SANG ULAMA KEPADA SYAIKH ZAINUDDIN. DURHAKA BESAR BAGI SIAPA SAJA YANG MELANGGAR KATA HATI SANG ULAMA INI.
2. UNGKAPAN PENGHORMATAN PROF.DR MUHAMMAD ALAWI ALMALIKY
SIYADAH ALMUHTARAM ALMUKARRAM ALMURABBY ALKABIIR ALMUJAAHID ALAZHIM FI SABIILILLAH ASSYAIKH MUHAMMAD ZAINUDDIN.
Hadiahmu yang berharga itu telah sampai kepadaku Dan aku terima dengan penuh suka cita.
Kami berdoa untukmu Dan untuk organisasi NAHDLATUL WATHAN beserta seluruh thullab yang mengaji Di saya agar diterima semua perjuanganmu oleh Allah.
Saya memohon kepadamu Saudaraku untuk memasukkan namaku Muhammad ALAWI bersama namamu Dan nama madrasah asshaulatiyah Di saat membaca hizib imam alghazali (assirrul mashun) a'daauna lan yashilu ilana binnafsi...wa ila muhamad ALAWI wala ila Muhammad Zainiddin wa ila asshaulatiyati...moga diperkenankan.
Terakhir saya berhadiah kepadamu berupa uang 3jta rupiah untuk membatu perjuangan madrasahmu.
Sekian jangan lupakan Kami dalam doamu.
Ini pelajaran penting BAGI Kita bagaimana seorang ULAMA saling berbagi doa Dan berbagi hadiah. Semata2 merekat tali ukhuwwah ijtihadiyyah wa ilmiyyah antara sesama ULAMA Aswaja. Subhanallah beruntunglah orang yang pernah mujalasah dengan Beliau semua.
3. TAUTAN HATI SANG MUDIR Madrasah asshaulatiyah SYAIKH Mas'ud Salim Rahmatullah.
Hadratashohibil fadhilah wa lidinalkarim wa ustazina aljalil maulanassyaikh Muhammad ZAINUDDIN.
Surat ini sangat panjang sekali 3 lembar yang intinya sebagai berikut:
Kecintaan Kami kepadamu tidak bisa tertandingi baik Di alam nyata maupun Di alam doa sebab engkau Barokatussalaf (berkahnya orang shaleh) sebaik baik orang yang cinta kepada madrasah shaulatiyah Dan keluarga Madrasah shaulatiyah.
Saya pastikan untuk membaca doa hizib Dan wirid wirid yang engkau ajarkan maupun yang engkau terima DARI masyaikh untuk diamalkan Di madrasah shaulatiyah.
Saya membenci orang orang yang membencimu memusuhimu apalagi menghalangi perjuanganmu..apa yang terjadi saat ini yang menimpa NW sungguh menjadi musuh NW Dan musuh ULAMA'. Maka tiada henti2nya Kami bermohon Semoga mereka yang tidak senang kepadamu mendapatkan hidayah.
Terakhir Saya merasa senang Dan bahagia sekali dengan kedatangan Cucumu LALU SAKTI ( TGH.L.Gede SAKTI Muhammad Ali Amir Murni) yang akan melanjutkan studinya Di Madrasah Shaulatiyah Saya berharap bisa menuntut ilmu Dan menjadi keluarga besar Asshaulatiyah.
4. Surat kehormatan DARI SYAIKH Qosim Alahdal.
Shohibal Fadhilah maulana alallamah almujaahid ASSYAIKH Muhammad zainuddin..
Beliau bertutur Kami sangat mencintaimu Dan bahagia sekali bisa bersua meski via Surat ini. Kami setiap hari setiap waktu dengar namamu disebut disanjung Dan didoakan oleh guru besar Kita Maulana alallamah ASSYAIKH Muhammad hasan massyath. Maka tidak ada KATA lain selain mencintai perjuanganmu Dan membenci siapapun yang merusak perjuanganmu.
Sekalian Kami sampaikan salam DARI putra guru besar Kita.
5.Kiriman akademik DARI dosen Univ. Ummul Quro Dr. ABDULLWAHHAB IBRAHIM ABU SULAIMAN.
SHOHIBAL FADHILAH BAQIYATUSSALAFI ASSOLIH ASSYAIKH ZAINUDDIN.
Beliau bertutur bagaimana SYAIKH ZAINUDDIN menerima riwayat riwayat keilmuan baik hadis fiqih DARI ulama2 besar yang hidup pada zamannya Saya pastikan SYAIKH ZAINUDDIN lah yang masih tersisa DARI ulama2 besar itu. Saya tidak segan2 minta ijazah Dan syahadah terkait riwayat2 yang Beliau terima DARI ulama terdahulu.
Terima kasih atas perjumpaan ini Dan Kami tetap setia mengikuti Dan memperjuangkan NAHDLATUL WATHAN sebagai wadah perjuangan.
Saudaraku! Itulah pengakuan Dan pembelaan setia kepada pendiri NWDI NBDI NW. Di mana HATI nuranimu jika engkau berusaha menghancurkan perjuangan NW. Kuwalat Kuwalat Kuwalat lah orang yang menghancurkan perjuangan NW perjuangan Islam. Nasalullah al aafiyah.

Copas dari fb Dr. TGH. Fahrurrozi Abu Raziqi, MA.

Saturday, April 23, 2016

Biji Tasbih itu Terus Berputar

Cerita ini berasal dari Raden TGB. H. L. G. Muhammad Zainuddin Ats-Tsani. Dia adalah cucu kesayangan al-Magfurulah Maulanasyaikh. Kecintaan maulanasyaikh kepadanya dengan terlihat dari nama Zainuddin Ats-Tsani yang berarti "Zainuddin Kedua" diwariskan langsung kepadanya. Bahkan sejak masih kanak-kanak Maulana Syaikh telah memanggilnya dengan Tuan Guru Bajang.
Pada masa kanak-kanak, RTGB. H. L. G. Muhammad Zainuddin Ats-Tsani seringkali diperintahkan oleh maulanasyaikh untuk memijit kaki beliau. TGB tidak pernah meninggalkan kamar tidur maulanasyaikh kecuali beliau sendiri yang mengatakan telah cukup. Seringkali ia tertidur di bawah kaki Maulana syaikh sampai fajar menjelang. Satu hal yang selalu membuat TGB takjub adalah meskipun telah tertidur pulas, biji tasbih di tangan beliau senantiasa berputar. Hal itu berarti meski tertidur Maulana Syaikh tetap berdzikir. Sebab hati beliau tidaklah tertidur meski mata beliau terpejam. Cerita ini disampaikan oleh RTGB dalam Irsyadat Wattawjihad Shilaturrahmi Pegawai YPPPSZ NW Anjani di Wisma Dewi Anjani (02/04/15).
Cerita lainnya diceritakan oleh beberapa orang Mutakharrijin Ma’had DQH NW. Salah satunya adalah kesaksian thullab Ma’had generasi awal yang mendapat pengajaran langsung dari beliau seperti TGH. L. Anas Hasyri, QH., TGH. Mahmud Yasin, QH (Alm.) dan TGH. Hilmi Najamuddin, QH dalam pengajian-pengajian selama penulis menimba ilmu di MDQH NW Anjani, bahwa maulana syaikh senantiasa berdzikir dalam keadaan apapun. Hal ini terlihat dari keseharian beliau yang tidak pernah melepaskan biji tasbih beliau kecuali dalam keadaan terttentu yang tidak memungkinkan untuk itu. Bahkan ketika beliau menjelaskan pelajaran di Ma’had atau dipengajian manapun biji tasbih yang beliau pegang akan senantiasa berputar yang berarti beliau tetap berdzikir dengan hati (dzikir sirr) meski lisan beliau sedang berbicara.

Saturday, April 16, 2016

Pada pagi itu,  semua jalan yang menuju kebun ayu dari segala penjuru dipagar betis. Dijaga ketat oleh aparat  berseragam lengkap dengan senjata. Entah berapa banyaknya tak dapat dihitung. Konon ada instruksi kalau ada mobil putih itu lewat harus dicegat, kalo tidak mau dicegat tembak bannya.


Memang sejak malamnya, aparat sudah berkeliaran di Kebun Ayu dan sekitarnya. Mereka berusaha menggagalkan pengajian silaturahmi Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid di Madrasah NW Kebun Ayu. Maulanasyaikh yang sudah menerima laporan dari jamaah tentang suasana yang mencekam itu, mengaskan ; ‘’biar diledakkan bom di Kebun Ayu pengajian jalan terus."

Demikianlah, setelah jarum jam menunjukkan angka 10.30 melajulah dengan tenang mobil putih (mobil setengah abad) yang beliau tumpangi di depan aparat yang  berjejer di pinggir jalan di pertigaan jalan menuju Kebun Ayu. Sewaktu melihat mereka, Maulanasyaikh tiba-tiba berkata : ‘’Ni Tuan Guru Bajang Lawan’’, sembari melirik kepada Cucunya Lalu Gede Muhammad Zainuddin Ats-Tsani yang waktu itu baru berumur 8 tahun.
Ajaib, mereka yang berjejer di pinggir jalan itu tidak ada yang menegur dan tidak ada yang menyapa. Semua berdiri seperti patung. Demikian juga setelah sampai Kebun Ayu tampak banyak sekali aparat yang berjaga-jaga, semuanya membisu. Akhirnya sampailah Maulana Syaikh di lokasi pengajian, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah NW KEBUN AYU.

Sewaktu kendaraan belok kiri menuju gang madrasah, pengusaha desa tiba-tiba membuang jaketnya ke tengah jalan karena sangat kesal akibat usahanya yang gagal total.
Maka berlangsunglah pengajian dengan tertib dan aman. Demikian cerita sopir Maulana Syaikh dan pengurus Madrasah NW KEBUN AYU.

(Dikutip dari buku: "Orang Maroko Itu Sembuh di Lombok Kumpulan Keramat Maulana Syaikh TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJDID", yang ditulis oleh Mantan Sekjen PBNW, Drs. TGH. Abdul Hayyi Nukman, MM.)

On 5:52:00 PM by LombokFamilyConsulting in , ,    No comments

Pada suatu pagi, datanglah berkunjung kepada Maulana Syaikh TGKH.MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID seorang murid dari Kembang Kerang Lombok Timur. Sang murid menyampaikan  maksud kedatangannya seraya berkata : ‘’saya sudah bernazar kalau dikaruniai anak laki-laki, saya akan mencukurnya di maqam Datok Badar di depan mimbar Masjid Pancor. 

Alhamdulillah telah lahir anak saya laki-laki. Untuk itu saya memohon kesediaan Maulana Syaikh untuk mencukur anak saya itu”.
Beliau langsung menjawab. “ya mari kita berangkat’’.
’’tetapi hujan mulai turun, Maulana Syaikh”, kata sang murid.
 ‘’mengapa kau takut pada hujan, mari kita berangkat’’, tegas beliau.
Lalu berangkatlah Maulana Syaikh diiringi sang murid berjalan kaki tanpa menggunakan payung. Ketika sampai di perempatan Pancor, turunlah hujan dengan lebatnya bagaikan ditumpahkan dari langit.
Waktu itu tampaklah salah satu kekeramatan Maulana Syaikh sebagai Waliyullah. Maulana Syaikh bersama murid tidak ada yang basah meskipun diguyur hujan yang sangat lebat itu. Sang murid itu adalah H. Zainuddin dan bayi yang dicukur itu, kini kita kenal dengan nama TGH. M. RUSLAN ZAIN AN-NAHDLI, salah seorang masyaikh Ma'had DQH NW ANJANI, alumni Madrasah shaulatiyyah Makkah al-Mukarramah yang masyhur itu.

(Dikutip dari buku: "Orang Maroko Itu Sembuh di Lombok Kumpulan Keramat Maulana Syaikh TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJDID", yang ditulis oleh Mantan Sekjen PBNW, Drs. TGH. Abdul Hayyi Nukman, MM.)
Adalah seorang nahkoda bernama Ladini Rasyidi, pada suatu hari memulai pelayaran dari Sulawesi menuju Surabaya.
Di tengah laut lepas kapalnya diserang badai. Hujan turun sangat lebat. Angin topan betiup menderu-deru sangat kencang. Gelombang menggunung bergulung-gulung. Suara petir menggelegar sambung menyambung. Kilat tidak henti-hentinya menyambar. Suasanapun gelap gulita. Mesin kapal macet dan nahkodapun kehilangan arah. Sangat menyeramkan. Kemudian kapal itu dibawa arus berhari-hari, terombang-ambing dimainkan gelombang. Akhirnya anak buah kapal kehabisan bekal. Mereka kehilangan tenaga bahkan ada yg pingsan. Mereka pasrah kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Dalam suasana mencekam seperti itu, naiklah Ladini Rasyidi sang nahkoda ke atas geladak kapal. Di situlah dia berdoa dengan khusyuk. Tiba-tiba kelihatanlah seorang berperawakan sangat besar dan tinggi  memakai jubah dan sorban warna putih terbang dari arah timur menuju nahkoda. Semakin dekat orang yang berjubah itu kelihatan semakin kecil dan setelah sampai di depan sang nahkoda, orang berjubah itu Nampak seperti perawakan manusia biasa ramping dan tinggi dengan alis putih. Kemudian orang berjubah itu mengajar sang nahkoda sebuah doa.
Sesudah doa itu dibacakan oleh nahkoda, orang berjubah itu menghilang dengan meninggalkan pesan ‘’nanti kalau ada kelihatan benda selain air segeralah menuju ke sana!’’.
Tidak lama kemudian di kejauhan nampaklah  sebuah tongkat tertancap di tengah lautan. Dengan segala macam cara mereka berusaha mendekati tongkat itu. Setelah mendekat, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi daratan. Ajaibnya , daratan itu adalah tempat kampung halaman sang nahkoda. Alhamdulillah mereka selamat.

Beberapa tahun kemudian, Ladini Rasyidi secara kebetulan bertamu dirumah seseorang berasal dari Pulau Lombok yang merantau ke Banjarmasin, namanya Safaruddin. Rumah orang itu tidak begitu jauh dengan rumah Ladini Rasyid. Di ruang tamu, Ladini terperanjat melihat foto  yang terpampang yang sama persis dengan orang tua berjubah yang telah menolongnya ketika tertimpa musibah di tengah laut itu. Ternyata itu adalah foto Maulana Syaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Maka bertanyalah dia tentang Maulana Syaikh. Sejak saat itu dia berencana untuk menziarahi Beliau di Lombok.

Kemudian setelah beberapa tahun, pergilah dia ke Lombok menziarahi Maulana Syaikh sekaligus menyerahkan anaknya, Muhammad Ali untuk belajar di sana.
“yang sangat mengherankan bagi saya, poda pertemuan pertama kali itu, Maulana Syaikh setelah menjawab salam saya langsung bertanya kepada saya ; bagaimana cerita yang dulu itu?’’ kata Ladini Rasyid mengakhiri ceritanya kepada TGH. Lalu anas Hasyri, QH. seorang Murid Maulana Syaikh  Alumni Maderasah Shaulatiyyah Makkah, dan salah seorang Masyaikh MDQH NW ANJANI ketika berkunjung ke rumahnya di Banjarmasin.

(Dikutip dari buku: "Orang Maroko Itu Sembuh di Lombok Kumpulan Keramat Maulana Syaikh TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJDID", yang ditulis oleh Mantan Sekjen PBNW, Drs. TGH. Abdul Hayyi Nukman, MM.)

On 5:29:00 PM by LombokFamilyConsulting in , ,    1 comment
ORANG MAROKO ITU SEMBUH DI LOMBOK

Adalah seorang wanita muslimah asal Maroko tinggal bersama kakak laki-lakinya bernama Din Paris. Kakaknya itu bekerja di sebuah maskapai  penerbangan.
Pada suatu waktu, wanita itu ditimpa penyakit aneh. Dia tidak bisa melihat manusia, tetapi selain manusia bisa dilihatnya dengan jelas sedangkan pendengarannya masih normal. Kakaknya yang juga menganut Agama Islam itu telah membawa adiknya berobat kemana-mana.
Ada empat Negara yang sudah mereka kunjungi  untuk berobat termasuk Amerika, tetapi penyakit aneh itu tidak kunjung sembuh. Maka berencanalah sang kakak mencari  paranormal, lalu pergilah mereka ke Thailand dan ikut pula bersama mereka seorang beragama nasrani  yang menjadi stafnya di Kantor Maskapai Penerbangan di Paris. Di Bangkok mereka menginap disebuah Hotel di luar kota. 
Pada suatu sore mereka keluar hotel untuk mencari paranormal. Ditengah jalan mereka bertemu dengan seorang petani berpakaian lusuh dan bertopi robek membawa bajak. Sang kakak bertanya kepada orang itu.: ‘’dimanakah ada paranormal disini?’’ lalu dia menjelaskan penyakit adiknya. Orang itu berkata: ‘’berobatlah pada orang ini di Lombok”, sambil memperlihatkan selembar foto. Foto itu langsung diambilnya dan ketika dia memperhatikan foto itu, tiba-tiba hilanglah orang itu.
Kemudian bertolaklah mereka ke Indonesia dan mendarat di bandara Ngurah Rai Denpasar.
Di bandara mereka bertemu dengan penjual Es, Akmaludin namanya, berasal dari Kembang Kerang Lombok Tengah.
Sang kakak bertanya : ‘’kenalkah engkau dengan orang ini?’’, sambil memperlihatkan foto itu. “O, ini adalah foto Guru saya’’, jawab akmaludin. Orang itu kelihatan ragu-ragu, lalu penjual es itu mengajak mereka ke tempat kosnya. Setelah sampai dia langsung mengambil foto Maulana Syaikh yang persis sama dengan yang dipegang oleh orang itu, lalu ditunjukan kepada mereka. Maka yakinlah mereka. Lalu mereka mengajak Akmaluddin ke hotel. Di Hotel mereka merencanakan keberangkatan ke Lombok .
‘’Kalau kita berkunjung ke Guru saya, wanita harus berjilbab’’. Kata Akmaluddin.
Sesudah wanita itu dibelikan jilbab maka berangkatlah mereka ke Lombok dan mendarat di Bandara Selaparang Mataram. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dan singgah sebentar pada keluarga Akmaluddin di Kembang Kerang. Selanjutnya mereka berangkat ke tempat kediaman Maulana Syaikh di Lombok Timur.
Sesudah sampai, kakak beradik itu diterima langsung oleh Maulana Syaikh, sedangkan yang beragama Nasrani menunggu di luar.
Maulana Syaikh mengobati orang itu dengan do’a dan sebotol minuman dan orang itu Beliau suruh mengamalkan Wirid singkat. Orang yang sakit itu langsung meminum air itu sedikit sekaligus membasuh mukanya. Setelah pamitan mereka berangkat menuju Kuta Lombok Tengah. Sesampai di Kuta mereka masuk Hotel. Di hotel itulah wanita maroko yang sakit itu kembali meminum air dari Maulana Syaikh itu dan membasuh wajahnya. Dengan izin Allah Yang Maha Kuasa orang itu langsung sembuh. Dia bisa kembali melihat manusia. Karena luapan gembiranya dengan tiada disengaja dia langsung merangkul Akmaludin  yang telah berjasa membawanya ke hadapan Maulana Syaikh TGKH.MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID, sehingga dia sembuh dari penyakit yang sudah lama dideritanya itu.
Demikianlah penuturan TGH. Hayatuddin, BA. Salah seorang murid Maulana Syaikh yang berdomisili di Kembang Kerang Lombok Tengah. Dia adalah paman dari akmaluddin.

(Dikutip dari buku: "Orang Maroko Itu Sembuh di Lombok Kumpulan Keramat Maulana Syaikh TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJDID", yang ditulis oleh Mantan Sekjen PBNW, Drs. TGH. Abdul Hayyi Nukman, MM.)

Wednesday, April 13, 2016

RINJANI WA MAA ADROOKA MAA RINJANI
"Pulau Sasak kecil sekali
Tapi gunungnya besar dan tinggi
Kalau-lah orang pandai mengkaji
Pastilah sujud seribu kali"

Lebih dari 20 tahun yg silam, tepatnya pada hultah NWDI yang ke 60 saya mendapatkan ijazah Doa oleh al-Magfurulah Maulanassyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin AM, yaitu DOA ASSIRRU ARROBBANY BI RINJAANY AL ANFENAANY.
Kalau diterjemahkan nama doa ini, kira2 begini terjemahannya: Rahasia Tuhan bagi Rinjany Al-Anfenaany. Saya mencoba mengurai makna di balik teks ini:
Pertama: Rinjani Simbol ketinggian dan kemuliaan. Logika Al-Quran Wal jibaala autaada. Gunung-gunung menjadi pasek/penegak bumi.
Kenapa Gunungnya lebih besar dari bumi yang ditopangnya? Apa rahasia Allah di balik ini?
Gunung Rinjani adalah gunung berapi yang masih aktif tertinggi di Indonesia. Dengan ketinggian lebih dari 3200an meter di atas permukaan laut, Rinjani menjadi satu-satunya gunung berapi aktif di Indonesia yang kawahnya tetap menggelegar di dalam perut bumi sepanjang tahun. Dengan ketinggian 3200 meter DPL, sementara pulau yang ditopangnya hanya sekitar 100 km/segi, Artinya Gunung Rinjani Gunung tertinggi Di bumi Allah ini sebab bilangan pembaginya lebih kecil dan sedikit. Lihat Gunung Himalaya memang tinggi tapi lihat benua yang ditopangnya sungguh besar dan luas berarti secara pembagian faraidh Gunungnya menjadi kecil dan rendah.
Di Indonesia sendiri, terdapat Gunung Jayawijaya di Irian Jaya (Papua/Irian Barat) menjadi gunung tertinggi. Namun melihat pulau Irian Jaya yang sangat luas maka tidak sebanding juga dengan ketinggian gunung tersebut, selain itu gunung Jaya Wijaya adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi.
Kedua: redaksi Rinjani adalah Diri Maulanassyaikh Sendiri nama samaran yang sesungguhnya mencerminkan kemerendahan/ Tawaddhu' Maulanassyaikh untuk tidak mengatakan diri beliau memiliki keutamaan dan ketinggian yangg tak tertandingi (ibn zamaanihi/ sibawaihi zamaanihi/ baqiyatussalafi assholeh dan banyak lagi gelar yg diberikan oleh waliyullah terhadap diri beliau. Saya mengatakan demikian Coba lihat Sifat dari Rinjani Al-Anfenaany. Kebiasaan dalam bhs Arab benda2 besar dan tak terjangkau umumnya Sifatnya muannats. Jadi semestinya Rinjani al-Anfenaniyyah Rinjani yg dinisbahkan di lembah anfenan. Tapi redaksinya Rinjani al-Anfenaany. Sebutan ini beliau sebut minimal 3 kali:
1) Dalam kitab Nahdhatuzzainiyyah: yaquulu rooji afwa robbihil majid ALANFENAANY najlu abidilmajid.
2) Dalam Doa ilmu dasar: Nahdhatul Wathan fil khair.......sampai Assyaikh Muhammad Zainuddin Abdul Madjid al-Anfenaany.
3) Dalam Kitab pengantar Bughyah al-Musytarsidin...kata akhirnya Al-Muhib al-Anfenany.
Itu semua mempertegas Rinjani yang tertinggi di jagat dunia ini adalah Maulanassyaikh yg dikenal keilmuan, kealiman dan perjuangannya. Susah mencari tandingannya pada zamannya.
Ketiga: acapkali Maulanassyaikh bercerita tentang Gunung Rinjani beliau selalu berkata Rinjani wa maa adroka maa Rinjani.
Apapun yang terjadi dengan Rinjani beliau selalu mengatakan Apa hikmah di balik itu semua. Tahun 1994 gunung Rinjani pernah mengeluarkan lumpur tanah yang menyebabkan aliran Sungai se-kecamatan Aikmel yang berada di bawah lembah gunung Rinjani meluap dan banjir lumpur di sepanjang alirannya. Beliau berucap Pade inget inget selapuk anak2ku murid2ku Rinjani nengke jangkenne ngentut (ingat2 rinjani sdg kentut) ngumbe akibatne jemak tegehne ngutak (bagaimana akibatnya besok jika meletus).
Pada tahun 1995 rinjani pernah mengeluarkan abu yg bisa membuat masyarakat Lombok begitu susah menghindar dari debu gunung rinjani itu.
Begitu tahun 1997 awal hujan tak kunjung turun negara sudah mulai tdk stabil maka Maulanassyaikh tidak diinginkan hidup oleh Allah di era fitnah maka beliau pindah ke hadirat Allah diwafatkan di akhir tahun 1997 setelah itu apa yg terjadi krisis moneter krisis kepemimpinan. demonstrasi besar2 an untuk menggulingkan soeharto..itulah yg disebut oleh nabi. Mautul aalimi zulmun meninggalnya orang yg alim itu adalah fitnah dan malapetaka.
Gunung Baru Jadi adalah gunung baru yg mmberikan teguran kepada semua yg tidak menjalankan amanah Allah. Teguran terhadap ketidakadilan teguran terhadap kethamaan duniawi...coba berenunglah kenapa gunung baru jari yg meletus kenapa enggak gunung rinjani yg tinggi itu...artinya sudah banyak yg tidak tahu arti kemuliaan keagungan ketinggian kehormatan dan keteladanan...Maka Maulanassyaikh cukup beliau bernasihat Assirru Arrobbany bi Rinjaany alanfenaany. tak ada ungkapan yg paling utama selain Hasbunallahu wa nikmal wakiil nikmal maula wa nikma annashir wa la haula wala quwwata illa billahil aliyyil aziem...ini tertulis dlm doa sirrurrabbani yg diijazahkan 20 tahun silam.
(Dikutip dari Status Dr. H. Fahrurrozi Dahlan, QH. MA dengan penambahan dan perubahan seperlunya)